Kamis, 10 Februari 2011

Respons 'Janji Palsu' Bakrie Life, Nasabah Siapkan Demo Besar

Detik.com, Jakarta-10/2/2011 - Nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) nampaknya sudah lagi tidak bisa menerima perlakuan manajemen yang sama sekali tidak dapat merealisasikan pembayaran kewajibannya. Nasabah merilis pernyataan sikap terkait 'janji-janji palsu' yang diberikan oleh manajemen.

"Kami tidak lagi bisa untuk terus bersabar dan menerima perlakuan manajemen. Oleh karena itu kami menyatakan sikap terkait janji palsu Bakrie Life," demikian kutipan pernyataan sikap Nasabah Bakrie Life yang tertuang dalam siaran pers yang diterima detikFinance di Jakarta, Kamis (10/2/2011).

Kekecewaan nasabah itu dipicu oleh pernyataan pihak Bakrie Life sebelumnya yang menyatakan sedang perusahaan sedang mengalami kesulitan likuiditas hingga nasabah terpaksa harus 'gigit jari' kembali.

Berikut Pernyataan Sikap Nasabah Bakrie Life :


1. Bapak Presiden SBY & DPR RI harus turun tangan langsung membela rakyat (Nasabah Diamond Investa Bakrie Life). Karena kasus gagal bayar Bakrie Life dapat berdampak buruk bagi iklim investasi di indonesia khususnya dunia perasuransian.

Janji presiden sewaktu kampanye dulu yaitu investasi di Indonesia aman tetapi kenyataannya mana?

2. BL (Bakrie Life) dan BCI (Bakrie Capital Indonesia) harus membayar sesuai dengan SKB, kalau tidak sesuai SKB, nasabah dengan perlindungan dan penyertaan Tuhan akan terus berupaya keras dengan berbagai macam cara sampai dananya dibayar seperti akan demo besar-besaran di Bundaran HI, Bapepam-LK, DPR-RI & Istana Negara dalam waktu dekat ini.

3. Menteri Keuangan dan Bapepam-LK harus memaksa supaya Bakrie life bayar. Anehnya Bapepam-LK tidak ditakuti oleh Bakrie Life dan BCI yang sudah janji untuk membayar tetapi hanya janji belaka.

4. AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) dibubarkan saja karena tidak berfungsi dengan baik.

Seharusnya organisasi yang baik harus membantu anggotanya yaitu Bakrie Life termasuk nasabahnya. Ibarat satu tubuh kalau ibu jari terluka sudah pasti kepala ikut sakit. Sampai saat ini suaranya nyaris tidak pernah terdengar.

5. Nasabah selalu berdoa supaya Tuhan selalu memberkati Group Bakrie agar dapat membayar uang nasabah sampai lunas.

Sebelumnya, manajemen menjanjikan pembayaran tunggakan bunga dari bulan Juli 2010 sampai Desember 2010 pada 28 Januari 2011. Bakrie Life juga menyatakan akan membayarkan dana pokok nasabah Diamond Investa di akhir Maret 2011.

Bakrie Life menderita gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp 360 miliar.

Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.

Sebanyak 25% pada tahun 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga di 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.

Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%).

Cicilan dana pokok baru dibayarkan dua kali yakni Maret 2010 dan Juni 2010. Cicilan pokok pada September 2010 belum dibayarkan berikut bunga dari Juli 2010 sampai November 2010.

Sehingga Bakrie Life masih mempunyai sisa utang kurang lebih senilai Rp 290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan dananya di atas Rp 200 juta.
(dru/qom)

Rabu, 09 Februari 2011

Bakrie Life Kesulitan Likuiditas, Dana Nasabah Belum Terbayar

DetikCom, Jakarta 8/2/2011 - PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) kembali mengingkari janjinya untuk membayar kewajibannya kepada nasabah. Manajemen Bakrie Life mengungkapkan sampai saat ini perusahaan masih mengalami kesulitan likuiditas.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Utama Bakrie Life kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (7/2/2011).

"Belum bisa dibayarkan, memang grup sedang sulit likuiditas," ujar Timoer.

Menurut Timoer, pemegang saham dalam hal ini Bakrie Capital Investement (BCI) belum menggelontorkan dana untuk membayarkan seluruh kewajiban nasabah berupa bunga yang sebelumnya sempat dijanjikan pada 28 Januari 2011.

"Dropping dana dari pemegang saham yakni BCI belum ada seperti saya sampaikan dahulu, mudah-mudahan tidak terlalu lama tertundanya, nasabah mulai resah," ungkapnya.

Sebelumnya, manajemen menjanjikan pembayaran tunggakan bunga dari bulan Juli 2010 sampai Desember 2010 pada 28 Januari 2011. Bakrie Life juga menyatakan akan membayarkan dana pokok nasabah Diamond Investa di akhir Maret 2011.

Bakrie Life menderita gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp 360 miliar.

Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.

Sebanyak 25% pada tahun 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga di 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.

Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%).

Cicilan dana pokok baru dibayarkan dua kali yakni Maret 2010 dan Juni 2010. Cicilan pokok pada September 2010 belum dibayarkan berikut bunga
dari Juli 2010 sampai November 2010.

Sehingga Bakrie Life masih mempunyai sisa utang kurang lebih senilai Rp 290 miliar kepada 250 nasabah Diamond Investa yang menginvestasikan dananya di atas Rp 200 juta.

(dru/qom)