Rabu, 25 April 2012

Freddy: Bakrie Life Ingkar Janji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asuransi Bakrie Life telah berutang kepada para nasabahnya sebesar Rp 270 miliar. Dengan utang sebanyak itu, Bakrie Life menjanjikan kepada para nasabahnya untuk mengembalikan utang dengan cara menyicil sebesar Rp 2,2 miliar per bulan.
Kalau dikalkulasikan utang para nasabah Bakrie Life akan tertutupi selama 5 tahun. Namun pada awalnya Bakrie Life berjanji akan menyelesaikan utang mereka dalam waktu 3 tahun.
"Dari pihak manajemen Bakrie Life mengatakan selama 3 tahun akan membayarkannya, tapi itu semua hanya omongan saja," ujar Freddy Koeshariono, perwakilan dari Nasabah Bakrie Life di Kantor Bappepam, Rabu (25/4/2012).
Keinginan para nasabah agar Bakrie Life bisa menyelesaikan utangnya dalam waktu 3 tahun. Namun jika ditambah satu tahun lagi, para nasabah Bakrie Life masih memberikan kesempatan waktu.
"Tapi kenyataannya nggak begitu, dalam 3 tahun ini hanya dibayar 15 persen saja dari keseluruhan Rp 360 miliar," papar Freddy.
Tribunnews.com - Rabu, 25 April 2012 14:28 WIB

Kamis, 12 April 2012

Bakrie Life Usul Cicilan Rp 2,2 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - 
| Erlangga Djumena | Kamis, 12 April 2012 | 12:12 WIB
Desakan nasabah agar pengembalian dana atas produk asuransi berbalut investasi (unitlink) Diamond Investa di PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) sedikit memberi titik terang. Manajemen Bakrie Life mengaku masih sanggup mengangsur pengembalian dana tersebut, tapi dengan menggunakan skema baru. Tapi, nasabah menolak skema baru itu karena hanya menguntungkan Bakrie Life saja.
Usulan skema baru ini muncul saat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) kembali mempertemukan nasabah dengan manajemen dan pemilik Bakrie Life, Rabu (11/4/2012). Pertemuan berlangsung tertutup, wartawan dilarang masuk.
Wahyudi, salah satu nasabah bercerita, beberapa manajemen Bakrie Life datang ke pertemuan itu, termasuk Timoer Sutanto, Direktur Utama. Kemudian, pemilik Bakrie Life, yakni Bakrie Capital Indonesia (BCI), diwakili sejumlah manajemen.
Dari nasabah, ada tujuh orang yang merupakan perwakilan dari sejumlah daerah. Seperti Karawang, Jakarta, dan Bandung.
Freddy Koeshariono, salah seorang perwakilan nasabah mengatakan, pertemuan kali ini belum menghasilkan keputusan. Manajemen Bakrie Life mengusulkan skema baru untuk pengembalian dana. "Usulannya, mereka mengembalikan dana nasabah secara angsuran per bulan Rp 2,2 miliar selama lima tahun, setelah itu baru sisanya dilunasi," kata Freddy, usai pertemuan.
Permintaan jaminan
Direktur Utama Bakrie Life Timoer Sutanto, menjelaskan, skema baru itu merupakan usulan induk usaha. Namun, pemegang saham (keluarga Bakrie) memerintahkan agar besar angsuran Rp 4 miliar selama lima tahun.
Bila usulan pemegang saham itu disetujui, hingga tahun kelima nanti sudah terbayarkan sekitar Rp 240 miliar. Dengan demikian, dana nasabah yang belum dikembalikan hanya tersisa Rp 39 miliar.
Menurut Timoer, usulan pemegang saham dan grup itu telah menunjukkan komitmen untuk pengembalian dana. Memang, pengembalian dana harus diangsur, soalnya ada keterbatasan dana.
Selain itu, pembayaran secara angsuran itu juga demi kepentingan nasabah. Mengingat, sebagian besar nasabah Bakrie Life adalah pensiunan. "Mereka membutuhkan dana bulanan, makan ya kami mengusulkan pengembalian dana secara angsuran per bulan," terang Timoer.
Ia mengaku, banyak nasabah keberatan dengan usulan itu. Nasabah meminta pembayaran berlangsung lebih singkat, sekitar tiga tahun. Nasabah juga meminta jaminan untuk mengantisipasi pelanggaran kesepakatan. "Sekarang usulan nasabah sedang kami sampaikan ke grup dan pemegang saham, jadi belum ada putusan," jelas Timoer. Namun, pemegang saham dan grup tidak keberatan dengan permintaan jaminan itu
Bapepam-LK akan memanggil kembali semua pihak terkait untuk penyelesaian masalah ini pada 25 April nanti. Semua nasabah akan dipanggil untuk menentukan skema pengembalian dana itu. Semoga saja, segera ada kejelasan pengembalian dana untuk para nasabah. (Adi Wikanto/Kontan)

Rabu, 11 April 2012

NASABAH BAKRIE LIFE: Aburizal Jadi Capres? Nanti Negara ‘Gali Lubang Tutup Lubang’


JAKARTA–Nasabah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) merasa kecewa ketika mendengar Aburizal Bakrie yang mengaku mencalonkan diri menjadi Presiden RI. Pasalnya, urusan bisnis Grup Bakrie melalui Bakrie Life masih menyisakan masalah yakni tunggakan utang dana nasabah Diamond Investa.
Aburizal Bakrie sebagai petinggi Grup Bakrie dinilai bisa menyelesaikan masalah yang ‘sepele’ ini.
“Total utang Rp 360 miliar. Seharusnya Grup Bakrie dengan kekuatan finansialnya mampu melunasi tunggakan dana nasabahnya,” ungkap perwakilan nasabah Bakrie Life, Freddy kepada detikFinance, Rabu (11/4/2012).
Dikatakan Freddy, Bakrie Life menjadi bagian dari Bakrie Grup dimana membawa nama besar keluarga ‘Bakrie’ yang salah satu pendirinya mencalonkan diri untuk menjadi Presiden.
“Sebenarnya sebagai seorang calon Presiden harus konsekuen saja sewajarnya saja. Kalau tidak tentu sangat mengecewakan pihak ketiga dalam hal ini nasabah Bakrie Life,” katanya.
“Kami sendiri mengimbau bagaimana kalau kinerjanya nanti jadi Presiden jual beli gali lubang tutup lubang itu sangat tidak disarankan politik seperti itu,” imbuh Freddy.
Menurutnya, seorang calon Presiden nantinya harus bisa mengelola negara dengan baik. Jika mengelola bisnis suatu perusahaan saja tidak baik, sambung Freddy bagaimana jika mengurus negara.
“Apalagi pengelolaan negara? Itu diharapkan satu sifat yang konsisten jangan sampai andaikata memegang jabatan pemimpin negara nanti justru rakyat diikutsertakan dalam sebuah risiko selanjutnya,” tutup Freddy.
Seperti diketahui, Bakrie Life menderita gagal bayar produk asuransi berbasis investasi dengan nama Diamond Investa sebesar Rp 360 miliar.
Sesuai SKB, manajemen Bakrie Life menawarkan skema pengembalian dana pokok sebesar 25% di 2010, 25% di 2011, dan sisanya 50% di 2012.Sebanyak 25% di 2010 dibayar empat kali setiap akhir triwulan, demikian juga di 2011, dan sisanya 50% di Januari 2012 namun nasabah kembali gigit jari karena SKB tidak diindahkan oleh manajemen.
Skema pembayaran Angsuran Pokok dana tersebut yakni Maret 2010 (6,25%), Juni 2010 (6,25%), September 2010 (6,25%), Desember 2010 (6,25%), Maret 2011 (6,25%), Juni 2011 (6,25%), September 2011 (6,25%), Desember 2011 (6.25%), dan terakhir pada Januari 2012 (50%).
Namun semua kesepakatan itu meleset dari jadwal, dengan alasan Bakrie Life belum dapat kucuran dana dari induk usahanya Bakrie Grup. Dikutip dari Solopos,